Jumat, 16 Juni 2017

Langkah-langkah pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif


Langkah-langkah pelaksanaan tipe-tipe pembelajaran kooperatif berikut ini: 
(1) TGT, (2) ENE, (3) PAP, (4) NHT, (5) CS, (6) CONSE, (7) MM, (8) TPS, (9) MAM, (10) GI, (11) TS, (12) CP, (13) EI, dan (14) CIRC

1.      Langkah-langkah pelaksanaan tipe-tipe pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) :
a.       Setiap siswa di tempatkan dalam satu kelompok yang terdiri dari 3 orang yang berkemampuan rendah, sedang dan tinggi (Huda, 2011 : 117). Atau 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, suku kata, atau ras yang berbeda..
b.      Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok masing-masing. Dalam kerja kelompok guru memberikan LKS kepada setiap kelompok. Tugas yang di berikan di kerjakan bersama-sama dengan kelompok mereka masing-masing.
c.       Jika ada dari anggota yang tidak mengerti dengan tugas yang di berikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru. (Rusman, 2014 : 224-225)
d.      Pemahaman siswa terhadap materi yang di sajikan guru di uji secara individual melalui game akademik. Nilai yang mereka peroleh dari game ini akan menentukan skor kelompok mereka masing-masing. (Huda, 2011 : 117)
e.       Game dalam TGT bisa berupa pertanyaan-pertanyaan yang di tulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Tiap siswa misalnya akan mengambil sebuah kartu yang diberi angka tadi dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut.
f.       TGT harus memungkinkan semua siswa dari semua tingkat kemampuan (kepandaian) untuk menyumbangkan poin bagi kelompoknya. Prinsip dari TGT ini soal sulit untuk anak pintar, dan soal yang lebih mudah untuk anak yang kurang pintar. Hal ini dimaksudkan agar semua anak mempunyai kemungkinan memberi skor bagi kelompoknya. (Rusman, 2014 : 224).

2.      Langkah-langkah pelaksanaan tipe-tipe pembelajaran kooperatif Make a Match (MAM):
a.       Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/topic yang cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban).
b.      Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang di pegang.
c.       Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal/kartu jawaban). (Rusman, 2014 : 223-224). Misalnya, pemegang kartu yang bertuliskan PERSEBAYA berpasangan dengan pemegang kartu SURABAYA, atau penmegang kartu yang berisikan nama SBY berpasangan dengan pemegang kartu PRESIDEN RI. (Huda, 2011 : 135).
d.      Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu di beri poin.
e.        Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapatkan kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
f.       Kesimpulan. (Rusman, 2014 : 223-224)
3.      Langkah-langkah pelaksanaan tipe-tipe pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) :
a.       Siswa di bagi dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4 atau 5 siswa
b.      Guru memilih topic-topik tertentu dengan permasalahan-permasalahan yang dapat di kembangkan dari topic-topik tersebut.
c.       Setelah topic beserta permasalahan-permasalahannya di sepakati, siswa dan guru menentukan metode penelitian metode penelitian yang dikembangkan untuk memecahkan masalah.
d.      Setiap kelompok bekerja berdasarkan metode investigasi yang telah dirumuskan. Aktifitas tersebut merupakan kegiatan sistemik keilmuan mulai dari mengumpulkan data, analisis data, sintesis, hingga menarik kesimpulan.
e.       Selanjutnya adalah presentasi hasil oleh masing-masing kelompok. Pada tahap ini diharapkan terjadi intersubjektif dan objektifikasi pengetahuan yang telah di bangun oleh suatu kelompok.
f.       Berbagai perspektif diharapkan dapat dikembangkan oleh seluruh kelas atas hasil yang di presentasikan oleh suatu kelompok.
g.      Melakukan evaluasi, karena evaluasi dapat memasukkan assesmen individual atau kelompok. (Suprijono, 2009 : 93).

4.      Langkah-langkah pelaksanaan tipe-tipe pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) :
a.       Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Jumlah kelompok sebaiknya mempertimbangkan jumlah konsep yang di pelajari. Jika jumlah peserta didik dalam satu kelas terdiri dari 40 orang dan terbagi menjadi 5 konsep yang di pelajari, maka tiap kelompok terdiri dari 8 orang. Setiap orang dalam tiap-tiap kelompok di beri nomor 1 sampai 8.
b.      Setelah kelompok terbentuk, guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus di jawab oleh tiap-tiap kelompok .
c.       Berikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan jawaban. Tiap-tiap kelompok berdiskusi memikirkan jawaban atas pertanyaan dari guru.
d.      Yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok. Mereka di beri kesempatan memberikan jawaban atas pertanyaan yang di terimanya dari guru. Hal ini dilakukan terus hingga semua siswa dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapat giliran memaparkan jawaban atas pertanyaan guru.
e.       Berdasarkan jawaban-jawaban itu, guru dapat mengembangkan diskusi lebih mendalam, sehingga siswa dapat menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh. (Suprijono, 2009 : 92).
5.      Langkah-langkah pelaksanaan tipe-tipe pembelajaran kooperatif Think Pair and Share (TPS) :
a.       Seperti namanya "Thinking", pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran untuk difikirkan oleh siswa. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawabannya.
b.      Selanjutnya "Pairing", pada tahap ini guru meminta siswa-siswa berpasangan. Guru memberi kesempatan kepada pasangan-pasangan itu untuk berdiskusi.
c.       Hasil diskusi intersubjektif di tiap-tiap pasangan, hasilnya di bicarakan dengan pasangan diseluruh kelas. Tahap ini dikenal dengan "Sharing".
d.      Dalam kegiatan ini di harapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pada pengonstruksian pengetahuan secara integrative sehingga siswa dapat menemukan struktur dari pengetahuan yang di pelajarinya. (Suprijono, 2009 : 91)
6.      Langkah-langkah pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Cooperative Integrated Reading  and Composition (CIRC) :
a.       Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang siswa secara heterogen.
b.      Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran.
c.       Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas.
d.      Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok.
e.       Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.
f.       Penutup. (Suprijono, 2009 : 130-131)
Langkah-langkah lain dalam pelaksanaan pembelajaran koperatif tipe CIRC :
a.       Guru membagi peserta didik menjadi dua kelompok untuk berpasangan
b.      Guru membagikan wacana/materi kepada tiap kelompok untuk dibaca dan membuat ringkasan
c.       Guru menetapkan kelompok yang berperan sebagai penyaji dan kelompok yang berperan sebagai pendengar
d.      Kelompok penyaji membacakan ringkasan bacaan selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasan. Sementara itu, kelompok pendengar: (a) menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap; (b) membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
e.       Kelompok bertukar peran yaitu kelompok yang semula sebagai penyaji menjadi pendengar dan kelompok pendengar menjadi penyaji.
f.       Menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama. (http://model pembelajaranku.blogspot.co.id/2014/12/model-pembelajaran-cooperative.html, diakses 15 Juli 2016).
7.      Langkah-langkah pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Talking Stick (TS) :
a.       Guru memberi penjelasan mengenai materi pokok yang akan di pelajari.
b.      Siswa diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi tersebut. Berikan waktu yang cukup untuk kegiatan ini.
c.       Selanjutnya guru meminta kepada siswa menutup bukunya.
d.      Guru mengambil tongkat (stik) yang telah di persiapkan sebelumnya. Tongkat tersebut di berikan kepada salah satu siswa.
e.       Siswa yang menerima tongkat tersebut diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru begitu seterusnya. Ketika tongkat (stik) bergulir dari siswa ke siswa lainnya sebaiknya di iringi music.
f.       Terakhir, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan refleksi terhadap materi yang telah di pelajarinya. Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan siswa, selanjutnya bersama siswa merumuskan kesimpulan. (Suprijono, 2009 : 110)
8.      Langkah-langkah pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Explicit Intruction (EI) :
a.       Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa,
b.      Mendemontrasikan pengeatahuan dan keterampilan,
c.       Membimbing pelatihan,
d.      Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik,
e.       Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan. (Suprijono, 2009 : 110)
Menurut Kardi dan Nur (dalam Trianto, 2010:43) sintaks model pembelajaran Explicit Instruction disajikan dalam lima tahap seperti tampak pada table berikut:
Fase
Peran Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.
Fase 2
Medemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
Guru mendemontrasikan keterampilan dengan benar atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
Fase 3
Membimbing pelatihan
Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal
Fase 4
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Mencek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik.
Fase 5
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.

9.      Langkah-langkah pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Examples Non-Examples (ENE) :
a.       Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b.      Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP.
c.       Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar.
d.      Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
e.       Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
f.       Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
g.      Kesimpulan (Suprijono, 2009 : 125).
10.  Langkah-langkah pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Picture and Picture (PAP)
a.       Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b.      Guru menyajikan materi sebagai pengantar pembelajaran
c.       Guru menunjukkan gambar atau memperlihatkan gambar  yang berhubungan dengan materi
d.      Guru menunjukkan gambar atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau mengurutkan  gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
e.       Guru menanyakan alas an atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
f.       Dari alas an atau urutan gambar tersebut, guru memulai untuk menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin di capai.
g.      Kesimpulan. (Suprijono, 2009 : 126).

11.    Cooperative Script adalah model belajar dimana siswa bekerja secara berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Adapun langkah-langkah pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Cooperative Script (CS) :
a.       Guru membagi siswa untuk berpasangan
b.      Guru membagi wacana atau materi kepada tiap siswa untuk dibaca dan dibuat ringkasannya.
c.       Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
d.      Pembicara membacakan ringkasannnya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok kedalam ringkasannya.  Sementara pendengar :
·           Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
·           Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan dengan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
e.       Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta  lakukan kembali kegiatan seperti diatas.
f.       Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi pelajaran.
g.      Penutup. (Suprijono, 2009 : 126-127).
12.    Langkah-langkah pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Concept Sentence (CS)
a.       Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
b.      Guru menyampaikan materi secukupnya.
c.       Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara heterogen.
d.      Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan.
e.       Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat.
f.       Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang dipandu oleh guru.
g.      Kesimpulan. (Suprijono, 2009 : 132)

13.    Langkah-langkah pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Change of Pairs (CP) :
a.       Setiap siswa membentuk pasangan-pasangan (bisa di tunjuk langsung oleh guru atau siswa sendiri yang mencari pasangannya sebagai teknik mencari pasangan (change of pairs)
b.      Guru memberikan tugas untuk dikerjakan oleh setiap pasangan siswa.
c.       Setelah selesai, setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
d.      Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan. Masing-masing pasangan yang baru ini kemudian saling berdiskusi dan menshare jawaban mereka.
e.       Hasil diskusi yang baru didapat dari Bertukar Pasangan ini kemudian didiskusikan kembali oleh pasangan semula. (Huda, 2011 : 136).
14.    Model pembelajaran Mind Mapping sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban. Langkah-langkah pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Mind Mapping (MM) :
a.       Pilihlah topik untuk pemetaan pikiran. Beberapa kemungkinan mencakup:
·      Problem atau isu tentang ide-ide tindakan yang anda inginkan untuk menciptakan ide-ide aksi.
·      Konsep atau kecakapan yang baru saja anda ajarkan.
·      Penelitian yang harus direncanakan oleh siswa.
a.       Konstruksikan bagi kelas peta pikiran yang sederhana yang menggunakan warna, khayalan, atau symbol. Satu contoh berupa berjalan berjalan ke toko grosir dimana seseorang belanja. Dari peta fikiran yang mengkategorisasikan barang-barang yang di butuhkan menurut toko dimana semuanya di temukan (misalnya hasil bumi dan makanan, buatlah dalam peta pikiran anda mendorong seluruh pikiran otak (versus pikiran otak kanan dan otak kiri). Ajaklah peserta didik untuk menceritakan contoh-contoh sederhana dari kehidupan sehari-hari yang dapat mereka petakan.
b.      Berikan kertas, pena, dan sumber-sumber yang lain yang anda fikir akan membantu peserta didik membuat peta pikiran yang berwarna dan indah. Berilah peserta didik tugas memetakan pikiran. Tunjukkan bahwa mereka memulai peta mereka dengan membuat gambar yang menggambarkan topic atau ide utama. Kemudian, berilah mereka semangat untuk membagi-bagi seluruhnyake dalam komponen-komponen yang lebih kecil dan menggambarkan komponen-komponen ini hingga batas luar peta (dengan menggunakan warna dan grafik). Doronglah mereka untuk menghadirkan setiap ide secara bergambar, dengan menggunakan sedikit mungkin kata-kata. Dengan mengikuti ini, mereka dapat mengelaborasi letupan secara detil ke dalam fikiran mereka.
c.       Berikanlah waktu yang banyak bagi peserta didik untuk mengembangkan peta pikiran mereka. Doronglah mereka untuk melihat karya orang lain untuk menstimulasi ide-ide.

d.      Perintahkan kepada peserta didik untuk saling membagi peta pikirannya. Lakukan diskusi tentang nilai cara kreatif untuk menggambarkan ide-ide. (Silberman, 2005:188-189).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku ; Yang Terlewatkan

  Tidak Mungkin dan Tidak Pernah Aku selalu melihatmu,Tapi kamu tidak. Aku selalu menatapmu,Tapi kamu tidak. Aku akan selalu ada untukm...