Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dengan mengemukakan tiga istilah, yaitu: Active Teaching, Explicit Instruction, dan Mastery Teaching.
Ada beberapa istilah yang digunakan untuk
menggambarkan model pembelajaran langsung (Direct Instruction) yaitu Active Teaching Model (Good et al., 1983), Explicit
Instruction (Roshensine & Stephens, 1986), Mastery Teaching Model
(Hunter, 1982).
Active Teaching (pengajaran aktif), dengan tokohnya Good dan Grows (1983)
yang melaksanakan program Missouri Matheematics Effectiveness Study,
dimana dalam studi ini 40 orang guru di bagi menjadi 2 kelompok. Salah satu
kelompok mendapatkan latihan active teaching sementara yang lain
kelompok lainnya terus mengajar seperti sebelumnya. Studi ini menemukan bahwa
siswa dari kelompok pertama mendapatkan skor lebih tinggi dalam tes prestasi
dan muridnya lebih aktif dikelas, di bandingkan siswa murid kelompok kedua.
Disebut pembelajaran aktif karena dalam model ini siswa diharapkan dan dituntut
untuk aktif dalam pembelajaran terutama pada fase latihan terbimbing dan
latihan mandiri. Kemampuan siswa dalam fase ini menentukan keberhasilan hasil
belajar siswa.
Istilah model pembelajaran langsung yang lain adalah Mastery
teaching. Mastery teaching yaitu strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru
kepada siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara
optimal. Model ini merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran
yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab guru memegang
peran yang sangat dominan. Melalui model ini guru menyampaikan materi pembelajaran
secara struktur dengan harapan materi pelajaran yang di sampaikan itu dapat
dikuasai siswa dengan baik. (Http://abdulgofuroke.blogspot.co.id/2016/04/model-pembelajaran-langsung-direction.html?m= diakses tanggal 23 Juli 2016).
Adapun
model pembelajaran langsung yang disebut juga dengan Explicit Instruction
menurut Arend dalam Trianto (2010:41) adalah merupakan
salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses
belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan procedural yang terstruktur
dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah
demi selangkah. Explicit Instruction
merupakan suatu model dimana kegiatan terfokus pada aktifitas-aktifitas
akademik sehingga didalam implementasi kegiatan pembelajaran, guru melakukan
control yang ketat terhadap kemajuan siswa, pendayagunaan waktu, serta iklim
kelas yang dikontrol secara ketat pula. (Aunnurrahman, 2009:169).
Explicit
Instruction menurut Kardi (dalam Uno dan Nurdin, 2011:118)
dapat berbentuk “ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktik, dan kerja
kelompok ”Explicit Instruction” digunakan untuk menyampaikan pelajaran
yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa. Dalam model ini
kejelasan intruksi guru kepada siswa sangat menentukan keberhasilan
pembelajaran. Begitu pula keseriusan siswa dalam mendemonstrasikan materi turut
andil mempengaruhi.
Ada beberapa ciri-ciri model Explicit Intruction (pengajaran langsung), yaitu sebagai
berikut.
a. Adanya tujuan pembelajaran
dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian
belajar.
b. Sintaks atau pola
keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran dan
c. Sistem pengelolaan dan
lingkungan belajar model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu
dapat berlangsung dengan berhasil. (Uno, dkk, 2012:117)
Sedangkan tujuan utama dari penggunaan model tersebut, yaitu untuk memaksimalkan
penggunaan waktu belajar siswa, sedangkan dampak pengajarannya adalah
tercapainya ketuntasan muatan akademik dan keterampilan, meningkatnya motivasi
belajar siswa serta meningkatkan kemampuan siswa. (Weil dan Calhoun, dalam
Anurrahman, 2009:169).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar