TUGAS
TERSTRUKTUR DOSEN PENGASUH
Teknologi
Informasi PAI Dr. Ani Cahyadi, M.Pd
The Application
Of ICT In Educational Settings
OLEH:
Amelia Fitriani
NIM. 1502521453
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
PASCASARJANA
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
2016
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Alhamdulillah puji syukur
kehadirat Allah SWT, yang senantiasa selalu melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayahnya kepada kita semua. Shalawat dan salam atas junjungan jkita Nabi
besar Muhammad SAW beserta sahabat, kerabat dan orang-orang yang mengikuti
langkah beliau hingga akhir zaman. Sehingga penyusun dapat menyelesaiakan
makalah ini yang berjudul “Teknologi Informasi PAI “.
Penyusunan makalah
ini dimaksudkan untuk memperluas wawasan dalam rangka memperbanyak ilmu
pengetahuan dan juga sebagai salah satu syarat yang wajib di penuhi. Penyusun
sepenuhnya sangat menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak
kekurangannya di sebabkan keterbatasan pengetahuan penyusun oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak demi kesempurnaan makalah ini yang akan datang.
Dalam proses
penyelesaian makalah ini kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
sebesar-besarnya kepada :
Bapak Dr.
Ani Cahyadi, M.Ag selaku dosen
mata kuliah Teori Dan Praktek Pembelajaran PAI.
Akhirnya penyusun
mengharapkan semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi diri
penyusun dan juga bermanfaat bagi orang lain.
Banjarmasin, 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
|
………………………………………………………………
|
I
|
Kata
Pengantar
|
………………………………………………………………………
|
Ii
|
Daftar isi
|
………………………………………………………………………
|
Iii
|
|
|
|
BAB I
|
PENDAHULUAN…………………………………………………
|
1
|
BAB II
|
PEMBAHASAN …………………………………………………..
|
2
|
|
A. Pengertian dan Ruang Lingkup TIK ….………………………
|
2
|
|
B. Peran dan Kedudukan TIK ………….…………………………
|
3
|
|
C. Manfaat TIK dan Penerapannya dalam
pendidika ……………..
|
5
|
|
D. Pemanfaatan E-Learning dan E-dukasi
………………………..
|
9
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB III
|
PENUTUP
…………………………………………………….......
|
14
|
|
A. Simpulan
………………………………………………………….
|
14
|
|
|
|
DAFTAR PUSTAKA
|
15
|
|
|
|
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini perkembangan Information and Communication Technology (ICT) atau yang lebih dikenal dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mempunyai peranan yang luar
biasa dalam bidang pendidikan. Tidak hanya berperan dalam dunia pendidikan
saja, dalam bidang industry dan bisnis serta perbankan membutuhkan ICT untuk
memperlancar jalannya operasional perusahaan setiap harinya. Berbagai perangkat
lunak seperti Microsoft Office atau Open Office memudahkan para pelajar dalam mengerjakan tugas, seperti
laporan praktikum dan artikel, dan
juga ketika mempresentasikan tugas di kelas.
Selain memudahkan para pelajar dalam mengerjakan tugas, ICT juga berperan
penting untuk membantu guru dalam menyiapkan dan menyusun materi yang akan
disampaikan kepada siswa-siswi agar proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan
menyenangkan. Oleh karena itu, dalam dunia pendidikan, kehadiran ICT/TIK merupakan hal yang
tidak bisa ditawar-tawar lagi dan merupakan penunjang utama dalam pengembangan
dunia pendidikan yang semakin hari semakin kompleks, sehingga perlu adanya
media yang mampu memberikan inovasi dan menjadi solusi dari semua persolan
pendidikan terutama dalam kegiatan pengajaran.
ICT/TIK di
era globalisasi saat ini sudah menjadi kebutuhan yang mendasar dalam mendukung
efektifitas dan kualitas proses pendidikan. Pendidikan berbasis ICT merupakan
sarana interaksi manajemen dan administrasi pendidikan, yang dapat
dimanfaatkan baik oleh pendidik dan tenaga kependidikan maupun peserta didik
dalam meningkatkan kualitas, produktivitas, efektifitas dan akses pendidikan. Dalam makalah ini akan dibahas secara singkat
menegenai penerapan ICT dilingkungan sekolah beserta peran dan manfaatnya bagi
pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
dan Ruang Lingkup ICT/TIK
ICT/
TIK yang merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara
umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Tercakup dalam
definisi tersebut semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan
infrastruktur computer maupun komunikasi.
Menurut Anantta Sannai, ICT/TIK merupakan
sebuah media atau alat bantu dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang
kepada orang lain. [1] Sedangkan
menurut Kementrian Riset dan Teknologi, ICT/TIK adalah semua teknologi yang
berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
penyebaran, dan penyajian informasi.[2]
Adapun Ruang lingkup ICT/TIK Menurut Puskur Kemendiknas, mencakup
dua aspek:
1. Teknologi informasi meliputi segala
hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi,
dan pengelolaan informasi.
2. Teknologi komunikasi adalah segala
sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Menurut Kamus Oxford, dijelaskan bahwa Teknologi Informasi
adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika terutama computer, untuk
menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk
kata-kata, bilangan dan gambar. Sedangkan Teknologi Komunikasi menurut Puskur
Kemendiknas adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat satu ke lainnya. Teknologi Komunikasi merupakan perangkat-perangkat
teknologi yang terdiri dari hardware, software, proses, dan system yang digunakan
untuk membantu proses komunikasi yang bertujuan agar komunikasi berhasil.
Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi adalah
dua konsep yang tidak terpisahkan. Jadi ICT/TIK mengandung pengertian luas,
yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan,
pemindahan informasi antarmedia.[3]
B. Peran dan Kedudukan ICT/TIK dalam dunia pendidikan
Peranan TIK dalam dunia pendidikan mempunyai
pengaruh yang luar biasa besar. Sistem pengajaran berbasis multimedia (teknologi
yang melibatkan teks, gambar, suara, dan video) mampu membuat penyajian suatu
topik bahasan menjadi menarik, tidak monoton dan mudah untuk dicerna. Seorang
murid atau mahasiswa dapat mempelajari materi tertentu secara mandiri dengan menggunakan
komputer yang dilengkapi program yang berbasis multimedia. Selain itu dengan
munculnya internet yang mempermudah dalam mencari, membuat, dan membantu
menyelesaikan segala urusan yang berkaitan dengan tugas dengan sangat mudah dan
cepat.
Tidak hanya kalangan mahasiswa dan murid di sekolah yang menggunakan tetapi
masyarakat pun ikut serta dalam pemanfaatan internet. Peran yang sangat penting
dan strategis ini sebagai pusat belajar, pusat budaya, dan pusat peradaban
menuntut lembaga-lembaga pendidikan untuk dapat mengembangkan aktivitas
pembelajaran yang jelas dan daya jangkau yang luas.
Adapun peranan ICT di
bidang pendidikan adalah:
- ICT sebagai gudang ilmu
pengetahuan
- ICT sebagai alat bantu
pembelajaran
- ICT
sebagai fasilitas pembelajaran
- ICT sebagai fasilitas
pembelajaran
Berikut ini adalah contoh penerapan
ICT di bidang pendidikan.:
1.
Proses Penerimaan
a.
Penerapan ICT untuk pendaftaran siswa
b. Penerapan ICT dalam proses seleksi
siswa
c.
Penerapan ICT untuk pengumuman siswa yang diterima
d.
Penerapan ICT untuk proses pendaftaran
2. Proses Belajar Mengajar
a.
e-Learning
b.
Multimedia
c.
e-Library, e-Books, e-Journal, etc.
d.
Virtual Laboratory
3.
Proses Penelitian
a.
Penerapan ICT untuk pencarian data dan informasi penelitian
b. Penerapan ICT untuk pengolahan data
dan informasi penelitian
c.
Penerapan ICT unutk penyebarluasan hasil penelitian
4.
Proses Berorganisasi dan Beraktifitas
a.
Intitution Messaging System
b. On line Scheduling
c.
Internet Radio
d.
Internet TV
5.
Proses Administrasi
a.
Office Automation System
b. TPS, DSS, ESS, etc.
c.
Enterprise Resources Planning System
d. Business Intelligence System.[4]
Adapun kedudukan ICT/TIK dalam
pendidikan, antara lain:
1. Mempermudah kerja sama antara pakar
dan mahasiswa, menghilangkan batasan ruang, jarak, dan waktu.
2. Sharing Information, sehingga hasil penelitian
dapat digunakan bersama-sama dan mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Virtual University, yaitu dapat
menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak.[5]
C.
Manfaat
ICT dan Penerapannya Dalam
Dunia Pendidikan
Hasil penelitian Kurniawati et,al (2005)
menunjukan bahwa pada umumnya pendapat guru dan siswa tentang manfaat ICT
khususnya edukasi net antara lain :
1. Memudahkan guru dan siswa dalam mencari sumber
belajar alternatif,
2.
Bagi
siswa dapat memperjelas materi yang telah disampaikan oleh guru, karena
disamping disertai gambar juga ada animasi menarik,
3.
Dapat
berlatih soal dengan memanfaatkan uji kompetensi,
4.
Cara
belajar lebih efisien,
5.
Wawasan
bertambah,
6.
Meringankan
dalam membuat contoh soal.
7.
Mengetahui
dan mengikuti perkembangan materi dan info-info lain yang berhubungan dengan
bidang studi.
8.
Membantu
siswa dalam mempelajari materi secara individu selain disekolah,
9.
Membantu
siswa mengerti ICT
Adapun manfaat ICT/TIK bagi bidang pendidikan
yang lain yaitu:
1. Akses ke perpustakaan
2. Akses ke pakar
3.
Perkuliahan secara online
4.
Menyediakan layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan
5.
Menyediakan fasilitas mesin pencari data
6.
Menyediakan fasilitas diskusi
7.
Menyediakan fasilitas direktoriat alumni dan sekolah
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan mutlak
dilakukan untuk menjawab permasalahan di bidang pendidikan terutama akses dan
pemerataan serta mutu pendidikan. Kebijakan dan standarisasi mutu pendidikan
menjadi pondasi yang harus dibangun untuk mendukung pendidikan berbasis TIK
yang efektif dan efisien.
TIK dapat diterapkan
dalam berbagai cara sebagaimana yang dikemukakan oleh Seppo Tella (1994: 49)
dalam kategorisasi berikut:
1. Kategori pertama; Teknikal computer.
Teknikal Komputer yakni
penerapan ICT yang mengarah pada pembelajaran computer secara terpisah di
sekolah, yang tidak melibatkan guru bidang studi selain computer. Pelajaran
computer itu sendiri diberikan oleh guru yang berminat dalam pemograman dan produksi
program-program pembelajaran yang dibantu oleh computer. Sementara kategori
yang pertama ini cenderung lebih spesialis, dalam artian, pemanfaatan TIK
dimanfaatkan oleh mereka yang memang memiliki keahlian, baik formal maupun
informal, dalam bidang TIK, ketiga kategori selanjutnya lebih memihak para guru
pada umumnya yang memiliki minat dalam bidang ICT tapi keahlian spesifiknya
adalah mengajar, bukan computer.
Praktik penerapan
semacam ini biasanya ditemukan pada sekolah-sekolah yang memang telah
memanfaatkan TIK secara terstruktur dan karenanya memerlukan kelompok pendukung
agar pemanfaatan TIK dapat berjalan baik dan maksimal. Pihak pendukung tersebut
biasanya diwujudkan dengan mengangkat guru TIK, yakni guru yang bertugas untuk
membantu pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah dari segi penggunaan
teknologi informasi. Sekolah yang telah menerapkan pendidikan dwi bahasa
merupakan salah satu contoh sekolah yang termasuk dalam kategori pertama ini.
2. Kategori kedua; Pengajaran dengan dukungan computer atau
computer-assisted teaching.
Pengajaran dengan
dukungan computer atau computer-assisted teaching adalah Praktik pengajaran
dengan dukungan komputer yang terkenal adalah penggunaan CD-ROMs yang dipandang
behavioristik. Karena arah pembelajaran di kelas dewasa ini adalah konstruktivisme,
penggunaan CD-ROMs dan implementasi computer-assisted teaching menjadi
terpinggirkan.
3. Kategori ketiga; Penggunaan TIK sebagai alat bekerja,
Penggunaan TIK sebagai
alat bekerja, yakni penggunaan TIK dipandang potensial untuk menciptakan
alat-alat yang dapat memperluas kapasitas intelegensi dan mendorong munculnya
kreativitas dari guru maupun siswa. Sebagai alat bekerja, TIK menawarkan
beberapa program seperti program Word dan sejenisnya (open office), program untuk
pengisian data (Mc. Office), program untuk menggambar (Photoshop, Corel Draw,
Ms Paint), menciptakan animasi (Maya, 3D SMax, Macromedia Flash, Swish Max) dan
menggunakan grafik (Ms Office), serta e-mailing (Mc Outlook, Thunderbit).
4. Kategori keempat; kategori ini merupakan bentuk penggunaan
TIK yang paling maju dan mengarah pada pembelajaran berbasis multimedia dengan
lingkungan pembelajaran yang bersifat terbuka, dimana siswa dapat mencari
informasi atas permasalahan yang dialaminya tanpa tergantung pada siapapun,
sesuai dengan kebutuhan dan minatnya (Jonassen, 1995; Tella, 1997). Kategori
ini pada ujungnya mengarah pada terwujudnya kelas virtual.[7]
Fungsi ICT/TIK
dalam pembelajaran mempunyai tiga fungsi utama, yaitu :
1.
Teknologi berfungsi sebagai alat (tools). Dalam hal
ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa dalam
membantu pelajaran.
2. Teknologi sebagai ilmu pengetahuan (science).
Dalam hal ini teknologi sebagai dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh
siswa.
3.
Teknologi
sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Dalam hal
ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu
untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan computer. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) telah memberikan pengaruh
terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.
Penerapan ICT/TIK sebagai media harus didasarkan pada
pertimbangan bahwa media tersebut dapat memfasilitasi terjadinya proses belajar
atau meningkatkan pemahaman materi pembelajaran. Media ICT juga memberi kesan
positif kepada siswa dan guru karena bisa mendapatkan materi pembelajaran yang
terbaru dengan mudah, dapat meningkatkan respon siswa karena lebih kontekstual,
serta dengan perkembangannya ICT saat ini akan semakin mempermudah siswa dalam
melakukan pembelajaran di kelas ataupun di luar kelas.[8]
Kelemahan media berbasis ICT di Indonesia yaitu kurang
memadainya perangkat teknologi yang dimiliki sekolah karena terbatasnya dana
dan banyaknya situs yang membahayakan moral siswa. Ketika semakin tinggi
tingkat daya saing dengan bangsa lain, maka pemerintah tidak ada jalan lain kecuali
terus meningkatkan sarana dan prasarana di dunia pendidikan dan mendidik siswa
sebagai penerus bangsa dengan sistem pendidikan yang maju dan terintegrasi
dengan Information and Communication Technology (ICT) agar bisa bersaing dan
tidak tertinggal dengan bangsa lain. [9]
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan berbasis TIK sebagai berikut.
1.
Pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi (ICT) dalam pendidikan baik di sekolah atau perguruan
tinggi menjadi hal mutlak mengingat kondisi permasalahan pendidikan yang makin
kompleks. Pendidikan berbasis ICT hanya akan berhasil apabila dikelola dan
ditangani dengan terencana, sistematis dan terintegrasi.
2.
Perencanaan dalam
pemanfaatan ICT dalam pendidikan yang integratif meliputi kebijakan,
standarisasi mutu, infrastruktur jaringan dan konten, kesiapan dan kultur SDM
pendidikan menjadi penting untuk ditata dan dikelola dengan efektif dan
efisien.
3.
Penyelenggaraan
pendidikan berbasis ICT melalui pendidikan terbuka dan jarak jauh (e-Learning),
membutuhkan dukungan dari semua pihak khususnya pemerintah, swasta serta
masyarakat untuk mengalokasikan anggaran dan investasi pendidikan yang memadai.
4.
Standarisasi mutu
penyelenggaran pendidikan berbasis ICT perlu ditindaklanjuti dengan
standarisasi konten untuk menjamin kualitas, aksesibilitas dan akuntabilitas
program pendidikan berbasis ICT.
Ada beberapa kerangka umum yang diklasifikasikan
untuk berbagai aplikasi TIK dalam konteks pendidikan. Disini akan dibahas tiga
klasifikasi tersebut secara singkat.
1.
KLASIFIKASI ISTE PENGGUNAAN INSTRUKSIONAL TEKNOLOGI
Telecommunication
|
Menurut ISTE,
penggunaan instruksional teknologi dapat diklasifikasikan ke dalam tiga bidang
utama: (1) Komputer dan Ilmu Komunikasi;
(2) Penggunaan Komputer sebagai media dalam pendidikan; dan (3) IT Sebagai
Penunjang Dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran.
1.
Komputer
dan Ilmu Komunikasi
2.
Penggunaan
Komputer sebagai Media/Alat dalam Pendidikan
3.
IT
Sebagai Penunjang Dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran
2.
KLASIFIKASI BERDASARKAN SITUASI ATAU TEMPAT BELAJAR
Penelitian tentang penggunaan teknologi baru di sekolah-sekolah
terutama berfokus pada tiga topik utama. Pengembangan alat untuk berbagi
informasi dan belajar secara kolaboratif antara siswa di seluruh Eropa; alat
untuk pengelolaan dan pengendalian sejumlah besar informasi dalam cara yang
efisien; dan alat-alat canggih yang ditujukan untuk pemecahan masalah dan
pertumbuhan kognitif tingkat tinggi.
Adapun universitas (dan lembaga-lembaga pembelajaran tersier
tingkat lainnya) penelitian menargetkan cakupan penuh dari alat pengetahuan dan
keterampilan akuisisi dan teknologi. Di satu sisi, ini termasuk penelitian
pedagogik dan pengembangan isu-isu seperti berbagi pengetahuan dalam tim
berkolaborasi. Di sisi lain, itu juga mencakup pengembangan dan desain
teknologi pendidikan cerdas untuk mempromosikan pembelajaran yang efektif.
3.
KLASIFIKASI BERDASARKAN PENGGUNAAN FUNGSIONAL TEKNOLOGI
Lingkungan TUTORIAL, di mana teknologi bertindak sebagai tutor yang
memandu pelajar dan membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan; Lingkungan eksploratif yang memungkinkan eksplorasi informasi
secara umum, atau eksplorasi (aspek simulasi) realitas khususnya; dan
lingkungan INTERAKSI, di mana teknologi digunakan sebagai alat untuk
melaksanakan kegiatan yang fungsional tetapi tidak penting untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu.
D.
Pemanfaatan E-Learning dan E-Education untuk pembelajaran
1.
Pemanfaatan
E-Learning
Penggunaan ICT dalam dunia pendidikan di kenal dengan program e-learning.
E-learning di Indonesia telah dikembangkan dibawah naugan Program Telematika
Pendidikan atau program E-education. Hal ini di gunakan pada segala bentuk
teknologi komunikasi untuk menciptakan, mengelola, dan memberikan informasi. E-education
berhubungan dengan pemanfaatan media komunikasi dan teknologi informasi seperti
computer, internet, telepon, televisi/video, radio, dan alat bantu audiovisual
lainnya yang digunakan dalam pendidikan. [10]
E-Learning menurut Jaya Kumar C. Koran (2002) adalah pembelajaran
yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau Internet) untuk
menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Adapula yang
menafsirkan sebagai pendidikan jarak jauh yang dilakukan meelalui media
internet. [11]
Mengingat media elektronik merupakan hasil atau bentuk teknologi
informasi, maka dapat ditarik benang merah bahwa e-learning merupakan bagian
atau salah satu contoh penggunaan atau penerapan teknologi informasi dan
komunikasi. Meskipun begitu, belum adanya standard yang baku baik dalam hal
definisi maupun implementasi e-learning menjadikan banyak orang mempunyai
konsep yang bermacam-macam tentang apa sesungguhnya e-learning itu. Sebagaimana
dikutip langsung dari Surjono, dkk, Gilbert & Jones (2001) mendefinisikan e-learning
sebagai pengiriman materi pembelajaran melalui suatu media elektronik seperti
internet, intranet/extranet, satellite broadcast, audio/videotape, interactive
TV, CD-ROM dan computer-based training.
Ciri pembelajaran e-learning adalah fleksibel dan terdistribusi.
Fleksibilitas e-learning memungkinkan siswa untuk belajar kapanpun dan
dimanapun. Sifat e-learning yang terdistribusi memastikan materi pembelajaran
tersampaikan dengan baik dan siswa memiliki akses untuk menerima materi
tersebut.
Manfaat penerapan
e-learning dalam proses pembelajaran :
1.
E-learning
membawa pengetahuan kepada kita; bukan kita yang pergi untuk mendapatkan
pengetahuan. Kita dapat belajar dan mengakses pengetahuan kapanpun dan bagaimanapun.
2.
E-learning
membebaskan pikiran kita dan memperbaiki cara berpikir kita. Dengan bere-
learning kita dapat meng-update kemampuan yang kita miliki, meningkatkan karir,
serta belajar dengan cara yang menyenangkan.
3.
Karena
e-learning merupakan fenomena dunia, siswa dapat menjalin komunikasi dengan siapapun
di dunia ini, tanpa ada batasan.
4.
E-learning
meningkatkan kemampuan computer dan komunikasi karena pembelajaran dengan
e-learning bersifat praktikal dan aktif seperti forum (grup), chat rooms, dan
tidak terbatas pada jadwal dan buku yang tealah dibutuhkan..Kemampuan belajar
terasah dengan baik melalui e-learning.
5.
E-learning
tidak terbatas pada satu bidang saja, karenanya tiap orang dapat mempelajari
ilmu apapun yang ia sukai baik yang berhubungan maupun tidak berhubungan dengan
pekerjaan ataupan sekolahnya.
6.
E-learning
menyediakan sumber belajar yang tidak terbatas dan tidak sekedar audiovisual.
7.
Karena
e-learning bersifat individu, siswa dapat terhindar dari stress dan tekanan
yang biasa dialami saat mengikuti pembelajaran secara tradisional. Dengan e-learning,
siswa dapat misalnya mengikuti ujian ketika ia siap dan terlibat dalam berbagai
proyek sebagai tugas mahasiswa.
8.
E-learning
bersifat interaktif dan inovatif. Suatu pelajaran dapat diajarkan melalui kuis
different it is interactive and innovative. Suatu pelajaran dapat diajarkan
melaui gambar maaupun grafik dan proses pembelajaran seringkali berlangsung
tanpa disadari oleh siswa.
9.
E-learning
sangat menekankan pada kerja tim dan interaksi. Dan karena e-learning melibatkan
penggunaan teknologi secara ekstensif, tanpa sadar siswa akan lebih familiar atau
mahir dan karenanya percaya diri berhubungan dengan teknologi.
10.
E-learning
membangun keingintahuan dan kreativitas siswa karena siswa didorong untuk mengekslporasi
berbagai situs yang berbeda melalui World Wide Web dan kemudian menemukan,
memahami serta menyelesaikan sekumpulan tugas secara mandiri. Dalam e- learning,
siswa tidak selalu berada dalam ruang kelas. Karenanya, lingkungan pembelajaran
sangat membuka pintu akan masuknya pemikiran baru, kecepatan belajar yang
bervariasi, serta pendekatan pembelajaran yang berbeda-beda dan kreatif. Dengan
kata lain, e-learning telah menciptakan dunia baru dimana pembelajaran bersifat
abadi dan tidak terbatas.[12]
2.
Pemanfaatan
E-dukasi-net
Salah satu
bentuk pemanfaatan teknologi informasi selain e-Learning untuk pembelajaran
adalah pengembangan edukasi net yang berbasis internet. E-dukasi.net adalah
portal pendidikan yang menyediakan bahan belajar, fasilitas komunikasi, dan
interaksi antar komunitas pendidikan. Situs dan portal pembelajaran yang
dikembangkan ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas penyediaan bahan belajar
yang meliputi seluruh mata pelajaran untuk seluruh jenjang daan jalur
pendidikan, bimbingan belajar, bimbingan dan penyuluhan/konsultan, tutorial,
remedial, e-mail, forum diskusi, mailing list, uji kemampuan, bank soal,
pengetahuan popular dan lain-lain.
Dengan adanya
teknologi internet ini, system penyampaian dan komunikasi (delivery system and
communication) antara peserta didik dan guru, guru dengan guru, atau peserta
didik dengan dengan peserta didik lain, dan peserta didik dengan sumber belajar
dapat dilakukan dengan berbagai bentuk dan cara, baik secara bersama
(synchronous) dan tidak (asynchronous).[13]
E-dukasi.net
dikembangkan untuk memfasilitasi berbagai hal dengan tujuan:
1.
Tersedianya
berbagai bahan belajar berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan komunitas pendidikan
2.
Terjadinya
komunikasi dan kolaborasi antarkomunitas pendidikan
3.
Terbentunya
budaya belajar dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Oleh
karena itu, sasaran e-dukasi.net ditujukan untuk peserta didik, guru, dan
masyarakat luas.
Manfaat
e-dukasi.net dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu sebagai sumber bahan belajar
dan sebagai sarana komunikasi dan kolaborasi antarsekolah:
1.
Sumber
bahan belajar
a.
Dapat
memperoleh berbagai sumber bahan belajar yang meliputi materi pokok, modul
online, pengetahuan popular, multimedia interaktif, video on demand, dan
latihan soal uji kompetensi
b.
Dapat
berbagi ilmu dengan cara mengirimkan karya berupa bahan belajar berbasis web ke
administrator e-dukasi.net untuk di uploud.
c.
Dapat
mendownload bahan belajar pada e-dukasi.net dan menggunakannya sebagai
presentasi.
4.
Sebagai
sarana komunikasi dan kolaborasi antarsekolah:
a.
Dapat
berkomunikasi, berbagi ide dan pengalaman dengan pengguna lainnya melalui
fasilitas forum
b.
Dapat
memperoleh dan mengirimkan informasi mengenai berita dan artikel serta event
yang terjadi dalam komunitas pendidikan
c.
Dapat
memperoleh ruang (space) untuk menampilkan profil sekolahnya sebagai subdomain
e-dukasi.net
d.
Dapat
mengikuti kelas maya melalui fitur telekolabaorasi e-dukasi.net.[14]
BAB III
PENUTUP
Simpulan
ICT
merupakan pintu gerbang untuk memasuki dunia pengetahuan yang yang terbentang
luas, penuh dengan berbagai macam keterampilan dan pengetahuan. Hampir semua
aspek pengetahuan dijangkau oleh ICT dari yang ada di permukaan bumi sampai
dengan yang ada di angkasa sana. Sekarang permasalahannya tergantung lagi
kepada kita apakah akan memanfaatkan semuanya ini untuk meningkatkan kompetensi
dan memajukan pendidikan yang merupakan tanggungjawab kita bersama.
Seiring
dengan perkembangan zaman yang modern dan perkembangan ICT yang begitu pesat,
dunia pendidikan Indonesia juga harus dapat mengikutinya agar tidak tertinggal dengan
Negara-negara lain. Penerapan ICT dalam proses pembelajaran merupakan langkah
inovatif dalam dunia pendidikan merupaka suatu langkah inovatif untuk mengatasi
hal tersebut. Dengan metode pembelajaran yang lebih modern diharapkan tujuan
nasional pendidikan dapat tercapai. Namun, masih banyak kendala-kendala yang
dihapadi untuk mewujudkan hal tersebut.
Kemampuan
lembaga pendidikan baik dari segi infrastruktur maupun keuangan yang kurang
memadai, penguasaan ICT oleh para guru, serta latar belakang peserta didik,
menjadi masalah utama yang perlu dicarikan solusinya secara bersama-sama agar
penerapan ICT dalm dunia pendidikan khususnya dalam kegiatan belajar mengajar
dapat terlaksana.
Untuk
mewujudkan suatu pembelajaran yang inovatif berbasis ICT, peran serta sekolah,
guru, orang tua, dan bahkan juga komunitas di sekitar stakeholder lembaga
pendidikan sangatlah penting dan kesemuanya tersebut harus memiliki suatu mimpi
dan langkah nyata bersama agar dapat membuat generasi bangsa ini lebih maju dan
dapat bersaing dengan dunia global.
DAFTAR PUSTAKA
Asmani, J. Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press. 2011.
Ariyawan Agung Nugroho. Pemanfaatan E-Learning Sebagai Salah
satu Bentuk Penerapan TIK Dalam Proses Pembelajaran.
Darmawan, Deni. Teknologi Pembelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2015.
Rusman. Model-Model pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014
Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2011
Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan
Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2008
[1] J. Asmani. Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press. 2011. h. 100
[2] Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2011. h. 87-88
[3]
Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2011. h. 88-89
[4] (https://sleepingforest13.wordpress.com/ict-dalam-dunia-pendidikan-indonesia/) diakses 30 Oktober
[5] Deni Darmawan. Teknologi Pembelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2015. h. 4
[7] Ariyawan Agung Nugroho. Pemanfaatan E-Learning Sebagai Salah
satu Bentuk Penerapan TIK Dalam Proses Pembelajaran. h. 3-4
[8] J. Asmani. Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press. 2011. h. 150
[9] Ibid, h. 205
[10]
Rusman, dkk. Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011. h. 286
[11] Ibid,
h. 346
[12] Ariyawan Agung Nugroho. Pemanfaatan E-Learning Sebagai Salah
satu Bentuk Penerapan TIK Dalam Proses Pembelajaran. h. 7-8
[13] Warsita,
Bambang. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta:
Rineka Cipta, 2008. h. 159
[14] Bambang
WarsitaTeknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka
Cipta, 2008. h. 163-164
Tidak ada komentar:
Posting Komentar