Jumat, 16 Juni 2017

Makalah : TIK PAI


TUGAS TERSTRUKTUR                                                                  DOSEN PENGASUH
Teknologi Informasi PAI                                                                    Dr. Ani Cahyadi, M.Pd
                                                                                            
                                                                                                         


The Application Of ICT In Educational Settings



OLEH:


Amelia Fitriani
                                              NIM. 1502521453



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
 PASCASARJANA
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
2016


KATA PENGANTAR

      Dengan mengucap Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa selalu melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat dan salam atas junjungan jkita Nabi besar Muhammad SAW beserta sahabat, kerabat dan orang-orang yang mengikuti langkah beliau hingga akhir zaman. Sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah ini yang berjudul “Teknologi Informasi PAI “.
            Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memperluas wawasan dalam rangka memperbanyak ilmu pengetahuan dan juga sebagai salah satu syarat yang wajib di penuhi. Penyusun sepenuhnya sangat menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya di sebabkan keterbatasan pengetahuan penyusun oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini yang akan datang.
            Dalam proses penyelesaian makalah ini kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
Bapak Dr. Ani Cahyadi, M.Ag selaku dosen mata kuliah Teori Dan Praktek Pembelajaran PAI.
            Akhirnya penyusun mengharapkan semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi diri penyusun dan juga bermanfaat bagi orang lain.
                                                                                    Banjarmasin,                          2016


                                                                                                          Penyusun

DAFTAR ISI
                                                                                   

Halaman Judul
………………………………………………………………
I
Kata Pengantar
………………………………………………………………………
Ii
Daftar isi
………………………………………………………………………
Iii



BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………
1
BAB II
PEMBAHASAN …………………………………………………..
2

 A. Pengertian dan Ruang Lingkup TIK  ….………………………
2

 B. Peran dan Kedudukan TIK ………….…………………………
3

 C. Manfaat TIK dan Penerapannya dalam pendidika ……………..
5

 D. Pemanfaatan E-Learning dan E-dukasi ………………………..
9









BAB III
PENUTUP …………………………………………………….......
14

A. Simpulan ………………………………………………………….
14



DAFTAR PUSTAKA
15







BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini perkembangan Information and Communication Technology (ICT) atau yang lebih dikenal dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mempunyai peranan yang luar biasa dalam bidang pendidikan. Tidak hanya berperan dalam dunia pendidikan saja, dalam bidang industry dan bisnis serta perbankan membutuhkan ICT untuk memperlancar jalannya operasional perusahaan setiap harinya. Berbagai perangkat lunak seperti Microsoft Office atau Open Office memudahkan para pelajar dalam mengerjakan tugas, seperti laporan praktikum dan artikel, dan juga ketika mempresentasikan tugas di kelas.
Selain memudahkan para pelajar dalam mengerjakan tugas, ICT juga berperan penting untuk membantu guru dalam menyiapkan dan menyusun materi yang akan disampaikan kepada siswa-siswi agar proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Oleh karena itu, dalam dunia pendidikan, kehadiran ICT/TIK merupakan hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi dan merupakan penunjang utama dalam pengembangan dunia pendidikan yang semakin hari semakin kompleks, sehingga perlu adanya media yang mampu memberikan inovasi dan menjadi solusi dari semua persolan pendidikan terutama dalam kegiatan pengajaran.
ICT/TIK  di era globalisasi saat ini sudah menjadi kebutuhan yang mendasar dalam mendukung efektifitas dan kualitas proses pendidikan. Pendidikan berbasis ICT merupakan sarana interaksi manajemen dan administrasi  pendidikan, yang dapat dimanfaatkan baik oleh pendidik dan tenaga kependidikan maupun peserta didik dalam meningkatkan kualitas, produktivitas, efektifitas dan akses pendidikan. Dalam makalah ini akan dibahas secara singkat menegenai penerapan ICT dilingkungan sekolah beserta peran dan manfaatnya bagi pendidikan.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan Ruang Lingkup ICT/TIK
ICT/ TIK yang merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Tercakup dalam definisi tersebut semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur computer maupun komunikasi.
Menurut Anantta Sannai, ICT/TIK merupakan sebuah media atau alat bantu dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang kepada orang lain. [1] Sedangkan menurut Kementrian Riset dan Teknologi, ICT/TIK adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.[2]
Adapun Ruang lingkup ICT/TIK Menurut Puskur Kemendiknas, mencakup dua aspek:
1.      Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
2.      Teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Menurut Kamus Oxford, dijelaskan bahwa Teknologi Informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika terutama computer, untuk menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan dan gambar. Sedangkan Teknologi Komunikasi menurut Puskur Kemendiknas adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat satu ke lainnya. Teknologi  Komunikasi merupakan perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari hardware, software, proses, dan system yang digunakan untuk membantu proses komunikasi yang bertujuan agar komunikasi berhasil.
Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi adalah dua konsep yang tidak terpisahkan. Jadi ICT/TIK mengandung pengertian luas, yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antarmedia.[3]
B.     Peran  dan Kedudukan ICT/TIK dalam dunia pendidikan
Peranan TIK dalam dunia pendidikan mempunyai pengaruh yang luar biasa besar. Sistem pengajaran berbasis multimedia (teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara, dan video) mampu membuat penyajian suatu topik bahasan menjadi menarik, tidak monoton dan mudah untuk dicerna. Seorang murid atau mahasiswa dapat mempelajari materi tertentu secara mandiri dengan menggunakan komputer yang dilengkapi program yang berbasis multimedia. Selain itu dengan munculnya internet yang mempermudah dalam mencari, membuat, dan membantu menyelesaikan segala urusan yang berkaitan dengan tugas dengan sangat mudah dan cepat.
Tidak hanya kalangan mahasiswa dan murid di sekolah yang menggunakan tetapi masyarakat pun ikut serta dalam pemanfaatan internet. Peran yang sangat penting dan strategis ini sebagai pusat belajar, pusat budaya, dan pusat peradaban menuntut lembaga-lembaga pendidikan untuk dapat mengembangkan aktivitas pembelajaran yang jelas dan daya jangkau yang luas.
Adapun  peranan ICT di bidang pendidikan adalah:
  1. ICT sebagai gudang ilmu pengetahuan
  2. ICT sebagai alat bantu pembelajaran
  3. ICT sebagai fasilitas pembelajaran
  4. ICT sebagai fasilitas pembelajaran
Berikut ini adalah contoh penerapan ICT di bidang pendidikan.:
1.      Proses Penerimaan
a.       Penerapan ICT untuk pendaftaran siswa
b.       Penerapan ICT dalam proses seleksi siswa
c.        Penerapan ICT untuk pengumuman siswa yang diterima
d.       Penerapan ICT untuk proses pendaftaran

2.      Proses Belajar Mengajar
a.       e-Learning
b.       Multimedia
c.        e-Library, e-Books, e-Journal, etc.
d.       Virtual Laboratory
3.      Proses Penelitian
a.       Penerapan ICT untuk pencarian data dan informasi penelitian
b.       Penerapan ICT untuk pengolahan data dan informasi penelitian
c.        Penerapan ICT unutk penyebarluasan hasil penelitian
4.      Proses Berorganisasi dan Beraktifitas
a.       Intitution Messaging System
b.       On line Scheduling
c.        Internet Radio
d.       Internet TV
5.      Proses Administrasi
a.       Office Automation System
b.       TPS, DSS, ESS, etc.
c.        Enterprise Resources Planning System
d.       Business Intelligence System.[4]
Adapun kedudukan ICT/TIK dalam pendidikan, antara lain:
1.      Mempermudah kerja sama antara pakar dan mahasiswa, menghilangkan batasan ruang, jarak, dan waktu.
2.      Sharing Information, sehingga hasil penelitian dapat digunakan bersama-sama dan mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan.
3.      Virtual University, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak.[5]

C.    Manfaat ICT dan Penerapannya Dalam Dunia Pendidikan
Hasil penelitian Kurniawati et,al (2005) menunjukan bahwa pada umumnya pendapat guru dan siswa tentang manfaat ICT khususnya edukasi net antara lain :
1.      Memudahkan guru dan siswa dalam mencari sumber belajar alternatif,
2.      Bagi siswa dapat memperjelas materi yang telah disampaikan oleh guru, karena disamping disertai gambar juga ada animasi menarik,
3.      Dapat berlatih soal dengan memanfaatkan uji kompetensi,
4.      Cara belajar lebih efisien,
5.      Wawasan bertambah,
6.      Meringankan dalam membuat contoh soal.
7.      Mengetahui dan mengikuti perkembangan materi dan info-info lain yang berhubungan dengan bidang studi.
8.      Membantu siswa dalam mempelajari materi secara individu selain disekolah,
9.      Membantu siswa mengerti ICT
Adapun manfaat ICT/TIK bagi bidang pendidikan yang lain yaitu:
1.      Akses ke perpustakaan
2.      Akses ke pakar
3.      Perkuliahan secara online
4.      Menyediakan layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan
5.      Menyediakan fasilitas mesin pencari data
6.      Menyediakan fasilitas diskusi
7.      Menyediakan fasilitas direktoriat alumni dan sekolah
8.      Menyediakan fasilitas kerja sama. [6]
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan mutlak dilakukan untuk menjawab permasalahan di bidang pendidikan terutama akses dan pemerataan serta mutu pendidikan. Kebijakan dan standarisasi mutu pendidikan menjadi pondasi yang harus dibangun untuk mendukung pendidikan berbasis TIK yang efektif dan efisien.
TIK dapat diterapkan dalam berbagai cara sebagaimana yang dikemukakan oleh Seppo Tella (1994: 49) dalam kategorisasi berikut:
1.    Kategori pertama; Teknikal computer.
Teknikal Komputer yakni penerapan ICT yang mengarah pada pembelajaran computer secara terpisah di sekolah, yang tidak melibatkan guru bidang studi selain computer. Pelajaran computer itu sendiri diberikan oleh guru yang berminat dalam pemograman dan produksi program-program pembelajaran yang dibantu oleh computer. Sementara kategori yang pertama ini cenderung lebih spesialis, dalam artian, pemanfaatan TIK dimanfaatkan oleh mereka yang memang memiliki keahlian, baik formal maupun informal, dalam bidang TIK, ketiga kategori selanjutnya lebih memihak para guru pada umumnya yang memiliki minat dalam bidang ICT tapi keahlian spesifiknya adalah mengajar, bukan computer.
Praktik penerapan semacam ini biasanya ditemukan pada sekolah-sekolah yang memang telah memanfaatkan TIK secara terstruktur dan karenanya memerlukan kelompok pendukung agar pemanfaatan TIK dapat berjalan baik dan maksimal. Pihak pendukung tersebut biasanya diwujudkan dengan mengangkat guru TIK, yakni guru yang bertugas untuk membantu pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah dari segi penggunaan teknologi informasi. Sekolah yang telah menerapkan pendidikan dwi bahasa merupakan salah satu contoh sekolah yang termasuk dalam kategori pertama ini.
2.    Kategori kedua; Pengajaran dengan dukungan computer atau computer-assisted teaching.
Pengajaran dengan dukungan computer atau computer-assisted teaching adalah Praktik pengajaran dengan dukungan komputer yang terkenal adalah penggunaan CD-ROMs yang dipandang behavioristik. Karena arah pembelajaran di kelas dewasa ini adalah konstruktivisme, penggunaan CD-ROMs dan implementasi computer-assisted teaching menjadi terpinggirkan.
3.    Kategori ketiga; Penggunaan TIK sebagai alat bekerja,
Penggunaan TIK sebagai alat bekerja, yakni penggunaan TIK dipandang potensial untuk menciptakan alat-alat yang dapat memperluas kapasitas intelegensi dan mendorong munculnya kreativitas dari guru maupun siswa. Sebagai alat bekerja, TIK menawarkan beberapa program seperti program Word dan sejenisnya (open office), program untuk pengisian data (Mc. Office), program untuk menggambar (Photoshop, Corel Draw, Ms Paint), menciptakan animasi (Maya, 3D SMax, Macromedia Flash, Swish Max) dan menggunakan grafik (Ms Office), serta e-mailing (Mc Outlook, Thunderbit).
4.      Kategori keempat; kategori ini merupakan bentuk penggunaan TIK yang paling maju dan mengarah pada pembelajaran berbasis multimedia dengan lingkungan pembelajaran yang bersifat terbuka, dimana siswa dapat mencari informasi atas permasalahan yang dialaminya tanpa tergantung pada siapapun, sesuai dengan kebutuhan dan minatnya (Jonassen, 1995; Tella, 1997). Kategori ini pada ujungnya mengarah pada terwujudnya kelas virtual.[7]
Fungsi ICT/TIK dalam pembelajaran mempunyai tiga fungsi utama, yaitu :
1.      Teknologi berfungsi sebagai alat (tools). Dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa dalam membantu pelajaran.
2.      Teknologi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa.
3.      Teknologi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan computer. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.
Penerapan ICT/TIK sebagai media harus didasarkan pada pertimbangan bahwa media tersebut dapat memfasilitasi terjadinya proses belajar atau meningkatkan pemahaman materi pembelajaran. Media ICT juga memberi kesan positif kepada siswa dan guru karena bisa mendapatkan materi pembelajaran yang terbaru dengan mudah, dapat meningkatkan respon siswa karena lebih kontekstual, serta dengan perkembangannya ICT saat ini akan semakin mempermudah siswa dalam melakukan pembelajaran di kelas ataupun di luar kelas.[8]
Kelemahan media berbasis ICT di Indonesia yaitu kurang memadainya perangkat teknologi yang dimiliki sekolah karena terbatasnya dana dan banyaknya situs yang membahayakan moral siswa. Ketika semakin tinggi tingkat daya saing dengan bangsa lain, maka pemerintah tidak ada jalan lain kecuali terus meningkatkan sarana dan prasarana di dunia pendidikan dan mendidik siswa sebagai penerus bangsa dengan sistem pendidikan yang maju dan terintegrasi dengan Information and Communication Technology (ICT) agar bisa bersaing dan tidak tertinggal dengan bangsa lain. [9]
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan pendidikan berbasis TIK sebagai berikut.
1.      Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam pendidikan baik di sekolah atau perguruan tinggi menjadi hal mutlak mengingat kondisi permasalahan pendidikan yang makin kompleks. Pendidikan berbasis ICT hanya akan berhasil apabila dikelola dan ditangani dengan terencana, sistematis dan terintegrasi.
2.      Perencanaan dalam pemanfaatan ICT dalam pendidikan yang integratif meliputi kebijakan, standarisasi mutu, infrastruktur jaringan dan konten, kesiapan dan kultur SDM pendidikan menjadi penting untuk ditata dan dikelola dengan efektif dan efisien.
3.      Penyelenggaraan pendidikan berbasis ICT melalui  pendidikan terbuka dan jarak jauh (e-Learning), membutuhkan dukungan dari semua pihak khususnya pemerintah, swasta serta masyarakat untuk mengalokasikan anggaran dan investasi pendidikan yang memadai.
4.      Standarisasi mutu penyelenggaran pendidikan berbasis ICT perlu ditindaklanjuti dengan standarisasi konten untuk menjamin kualitas, aksesibilitas dan akuntabilitas program pendidikan berbasis ICT.
Ada beberapa kerangka umum yang diklasifikasikan untuk berbagai aplikasi TIK dalam konteks pendidikan. Disini akan dibahas tiga klasifikasi tersebut secara singkat.
1.      KLASIFIKASI ISTE PENGGUNAAN INSTRUKSIONAL TEKNOLOGI
Telecommunication

The International Society for Technology in Education (ISTE) telah mengembangkan kerangka kerja untuk memberikan gambaran tentang berbagai cara ICT dapat digunakan dalam manajamen pendidikan. Klasifikasi ISTE digambarkan pada Gambar di bawah ini, dalam diagram yang menunjukkan tiga kategori tumpang tindih TI digunakan dalam pendidikan, dengan telekomunikasi mengikat mereka semua bersama-sama.

 





Menurut ISTE, penggunaan instruksional teknologi dapat diklasifikasikan ke dalam tiga bidang utama:  (1) Komputer dan Ilmu Komunikasi; (2) Penggunaan Komputer sebagai media dalam pendidikan; dan (3) IT Sebagai Penunjang Dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran.
1.      Komputer dan Ilmu Komunikasi
2.      Penggunaan Komputer sebagai Media/Alat dalam Pendidikan
3.      IT Sebagai Penunjang Dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran
2.      KLASIFIKASI BERDASARKAN SITUASI ATAU TEMPAT BELAJAR
Penelitian tentang penggunaan teknologi baru di sekolah-sekolah terutama berfokus pada tiga topik utama. Pengembangan alat untuk berbagi informasi dan belajar secara kolaboratif antara siswa di seluruh Eropa; alat untuk pengelolaan dan pengendalian sejumlah besar informasi dalam cara yang efisien; dan alat-alat canggih yang ditujukan untuk pemecahan masalah dan pertumbuhan kognitif tingkat tinggi.
Adapun universitas (dan lembaga-lembaga pembelajaran tersier tingkat lainnya) penelitian menargetkan cakupan penuh dari alat pengetahuan dan keterampilan akuisisi dan teknologi. Di satu sisi, ini termasuk penelitian pedagogik dan pengembangan isu-isu seperti berbagi pengetahuan dalam tim berkolaborasi. Di sisi lain, itu juga mencakup pengembangan dan desain teknologi pendidikan cerdas untuk mempromosikan pembelajaran yang efektif.
3.      KLASIFIKASI BERDASARKAN PENGGUNAAN FUNGSIONAL TEKNOLOGI
Lingkungan TUTORIAL, di mana teknologi bertindak sebagai tutor yang memandu pelajar dan membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan; Lingkungan eksploratif yang memungkinkan eksplorasi informasi secara umum, atau eksplorasi (aspek simulasi) realitas khususnya; dan lingkungan INTERAKSI, di mana teknologi digunakan sebagai alat untuk melaksanakan kegiatan yang fungsional tetapi tidak penting untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
D.    Pemanfaatan E-Learning dan E-Education untuk pembelajaran
1.    Pemanfaatan E-Learning
Penggunaan ICT dalam dunia pendidikan di kenal dengan program e-learning. E-learning di Indonesia telah dikembangkan dibawah naugan Program Telematika Pendidikan atau program E-education. Hal ini di gunakan pada segala bentuk teknologi komunikasi untuk menciptakan, mengelola, dan memberikan informasi. E-education berhubungan dengan pemanfaatan media komunikasi dan teknologi informasi seperti computer, internet, telepon, televisi/video, radio, dan alat bantu audiovisual lainnya yang digunakan dalam pendidikan. [10]
E-Learning menurut Jaya Kumar C. Koran (2002) adalah pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau Internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Adapula yang menafsirkan sebagai pendidikan jarak jauh yang dilakukan meelalui media internet. [11]
Mengingat media elektronik merupakan hasil atau bentuk teknologi informasi, maka dapat ditarik benang merah bahwa e-learning merupakan bagian atau salah satu contoh penggunaan atau penerapan teknologi informasi dan komunikasi. Meskipun begitu, belum adanya standard yang baku baik dalam hal definisi maupun implementasi e-learning menjadikan banyak orang mempunyai konsep yang bermacam-macam tentang apa sesungguhnya e-learning itu. Sebagaimana dikutip langsung dari Surjono, dkk, Gilbert & Jones (2001) mendefinisikan e-learning sebagai pengiriman materi pembelajaran melalui suatu media elektronik seperti internet, intranet/extranet, satellite broadcast, audio/videotape, interactive TV, CD-ROM dan computer-based training.
Ciri pembelajaran e-learning adalah fleksibel dan terdistribusi. Fleksibilitas e-learning memungkinkan siswa untuk belajar kapanpun dan dimanapun. Sifat e-learning yang terdistribusi memastikan materi pembelajaran tersampaikan dengan baik dan siswa memiliki akses untuk menerima materi tersebut.
Manfaat penerapan e-learning dalam proses pembelajaran :
1.      E-learning membawa pengetahuan kepada kita; bukan kita yang pergi untuk mendapatkan pengetahuan. Kita dapat belajar dan mengakses pengetahuan kapanpun dan bagaimanapun.
2.      E-learning membebaskan pikiran kita dan memperbaiki cara berpikir kita. Dengan bere- learning kita dapat meng-update kemampuan yang kita miliki, meningkatkan karir, serta belajar dengan cara yang menyenangkan.
3.      Karena e-learning merupakan fenomena dunia, siswa dapat menjalin komunikasi dengan siapapun di dunia ini, tanpa ada batasan.
4.      E-learning meningkatkan kemampuan computer dan komunikasi karena pembelajaran dengan e-learning bersifat praktikal dan aktif seperti forum (grup), chat rooms, dan tidak terbatas pada jadwal dan buku yang tealah dibutuhkan..Kemampuan belajar terasah dengan baik melalui e-learning.
5.      E-learning tidak terbatas pada satu bidang saja, karenanya tiap orang dapat mempelajari ilmu apapun yang ia sukai baik yang berhubungan maupun tidak berhubungan dengan pekerjaan ataupan sekolahnya.
6.      E-learning menyediakan sumber belajar yang tidak terbatas dan tidak sekedar audiovisual.
7.      Karena e-learning bersifat individu, siswa dapat terhindar dari stress dan tekanan yang biasa dialami saat mengikuti pembelajaran secara tradisional. Dengan e-learning, siswa dapat misalnya mengikuti ujian ketika ia siap dan terlibat dalam berbagai proyek sebagai tugas mahasiswa.
8.      E-learning bersifat interaktif dan inovatif. Suatu pelajaran dapat diajarkan melalui kuis different it is interactive and innovative. Suatu pelajaran dapat diajarkan melaui gambar maaupun grafik dan proses pembelajaran seringkali berlangsung tanpa disadari oleh siswa.
9.      E-learning sangat menekankan pada kerja tim dan interaksi. Dan karena e-learning melibatkan penggunaan teknologi secara ekstensif, tanpa sadar siswa akan lebih familiar atau mahir dan karenanya percaya diri berhubungan dengan teknologi.
10.  E-learning membangun keingintahuan dan kreativitas siswa karena siswa didorong untuk mengekslporasi berbagai situs yang berbeda melalui World Wide Web dan kemudian menemukan, memahami serta menyelesaikan sekumpulan tugas secara mandiri. Dalam e- learning, siswa tidak selalu berada dalam ruang kelas. Karenanya, lingkungan pembelajaran sangat membuka pintu akan masuknya pemikiran baru, kecepatan belajar yang bervariasi, serta pendekatan pembelajaran yang berbeda-beda dan kreatif. Dengan kata lain, e-learning telah menciptakan dunia baru dimana pembelajaran bersifat abadi dan tidak terbatas.[12]
2.    Pemanfaatan E-dukasi-net
Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi selain e-Learning untuk pembelajaran adalah pengembangan edukasi net yang berbasis internet. E-dukasi.net adalah portal pendidikan yang menyediakan bahan belajar, fasilitas komunikasi, dan interaksi antar komunitas pendidikan. Situs dan portal pembelajaran yang dikembangkan ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas penyediaan bahan belajar yang meliputi seluruh mata pelajaran untuk seluruh jenjang daan jalur pendidikan, bimbingan belajar, bimbingan dan penyuluhan/konsultan, tutorial, remedial, e-mail, forum diskusi, mailing list, uji kemampuan, bank soal, pengetahuan popular dan lain-lain.
Dengan adanya teknologi internet ini, system penyampaian dan komunikasi (delivery system and communication) antara peserta didik dan guru, guru dengan guru, atau peserta didik dengan dengan peserta didik lain, dan peserta didik dengan sumber belajar dapat dilakukan dengan berbagai bentuk dan cara, baik secara bersama (synchronous) dan tidak (asynchronous).[13]
E-dukasi.net dikembangkan untuk memfasilitasi berbagai hal dengan tujuan:
1.      Tersedianya berbagai bahan belajar berbasis web yang sesuai dengan  kebutuhan komunitas pendidikan
2.      Terjadinya komunikasi dan kolaborasi antarkomunitas pendidikan
3.      Terbentunya budaya belajar dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karena itu, sasaran e-dukasi.net ditujukan untuk peserta didik, guru, dan masyarakat luas.
Manfaat e-dukasi.net dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu sebagai sumber bahan belajar dan sebagai sarana komunikasi dan kolaborasi antarsekolah:
1.      Sumber bahan belajar
a.       Dapat memperoleh berbagai sumber bahan belajar yang meliputi materi pokok, modul online, pengetahuan popular, multimedia interaktif, video on demand, dan latihan soal uji kompetensi
b.      Dapat berbagi ilmu dengan cara mengirimkan karya berupa bahan belajar berbasis web ke administrator e-dukasi.net untuk di uploud.
c.       Dapat mendownload bahan belajar pada e-dukasi.net dan menggunakannya sebagai presentasi.
4.      Sebagai sarana komunikasi dan kolaborasi antarsekolah:
a.       Dapat berkomunikasi, berbagi ide dan pengalaman dengan pengguna lainnya melalui fasilitas forum
b.      Dapat memperoleh dan mengirimkan informasi mengenai berita dan artikel serta event yang terjadi dalam komunitas pendidikan
c.       Dapat memperoleh ruang (space) untuk menampilkan profil sekolahnya sebagai subdomain e-dukasi.net
d.      Dapat mengikuti kelas maya melalui fitur telekolabaorasi e-dukasi.net.[14]

















BAB III
PENUTUP
Simpulan
ICT merupakan pintu gerbang untuk memasuki dunia pengetahuan yang yang terbentang luas, penuh dengan berbagai macam keterampilan dan pengetahuan. Hampir semua aspek pengetahuan dijangkau oleh ICT dari yang ada di permukaan bumi sampai dengan yang ada di angkasa sana. Sekarang permasalahannya tergantung lagi kepada kita apakah akan memanfaatkan semuanya ini untuk meningkatkan kompetensi dan memajukan pendidikan yang merupakan tanggungjawab kita bersama.
Seiring dengan perkembangan zaman yang modern dan perkembangan ICT yang begitu pesat, dunia pendidikan Indonesia juga harus dapat mengikutinya agar tidak tertinggal dengan Negara-negara lain. Penerapan ICT dalam proses pembelajaran merupakan langkah inovatif dalam dunia pendidikan merupaka suatu langkah inovatif untuk mengatasi hal tersebut. Dengan metode pembelajaran yang lebih modern diharapkan tujuan nasional pendidikan dapat tercapai. Namun, masih banyak kendala-kendala yang dihapadi untuk mewujudkan hal tersebut.
Kemampuan lembaga pendidikan baik dari segi infrastruktur maupun keuangan yang kurang memadai, penguasaan ICT oleh para guru, serta latar belakang peserta didik, menjadi masalah utama yang perlu dicarikan solusinya secara bersama-sama agar penerapan ICT dalm dunia pendidikan khususnya dalam kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana.
Untuk mewujudkan suatu pembelajaran yang inovatif berbasis ICT, peran serta sekolah, guru, orang tua, dan bahkan juga komunitas di sekitar stakeholder lembaga pendidikan sangatlah penting dan kesemuanya tersebut harus memiliki suatu mimpi dan langkah nyata bersama agar dapat membuat generasi bangsa ini lebih maju dan dapat bersaing dengan dunia global.






DAFTAR PUSTAKA

Asmani, J. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press. 2011.
Ariyawan Agung Nugroho. Pemanfaatan E-Learning Sebagai Salah satu Bentuk Penerapan TIK Dalam Proses Pembelajaran.
Darmawan, Deni. Teknologi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015.
Rusman. Model-Model pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014
Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011
Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2008





[1] J. Asmani. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press. 2011. h. 100
[2] Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011. h. 87-88

[3] Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011. h. 88-89

[5] Deni Darmawan. Teknologi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015. h. 4

[6] Deni Darmawan. Teknologi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015. h. 7
[7] Ariyawan Agung Nugroho. Pemanfaatan E-Learning Sebagai Salah satu Bentuk Penerapan TIK Dalam Proses Pembelajaran. h. 3-4
[8] J. Asmani. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press. 2011. h. 150
[9]  Ibid, h. 205
[10] Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011. h. 286
[11] Ibid, h. 346
[12] Ariyawan Agung Nugroho. Pemanfaatan E-Learning Sebagai Salah satu Bentuk Penerapan TIK Dalam Proses Pembelajaran. h. 7-8
[13] Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2008. h. 159
[14] Bambang WarsitaTeknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2008. h. 163-164


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku ; Yang Terlewatkan

  Tidak Mungkin dan Tidak Pernah Aku selalu melihatmu,Tapi kamu tidak. Aku selalu menatapmu,Tapi kamu tidak. Aku akan selalu ada untukm...