Langkah-langkah
pelaksanaan tipe-tipe pembelajaran kooperatif berikut ini:
(1) TGT, (2) ENE,
(3) PAP, (4) NHT, (5) CS, (6) CONSE, (7) MM, (8) TPS, (9) MAM, (10) GI, (11)
TS, (12) CP, (13) EI, dan (14) CIRC
1.
Langkah-langkah
pelaksanaan tipe-tipe pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament
(TGT) :
a.
Setiap
siswa di tempatkan dalam satu kelompok yang terdiri dari 3 orang yang
berkemampuan rendah, sedang dan tinggi (Huda, 2011 : 117). Atau 5 sampai 6
orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, suku kata, atau ras yang
berbeda..
b.
Guru
menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok masing-masing. Dalam kerja
kelompok guru memberikan LKS kepada setiap kelompok. Tugas yang di berikan di
kerjakan bersama-sama dengan kelompok mereka masing-masing.
c.
Jika
ada dari anggota yang tidak mengerti dengan tugas yang di berikan, maka anggota
kelompok yang lain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau
menjelaskannya sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru. (Rusman,
2014 : 224-225)
d.
Pemahaman
siswa terhadap materi yang di sajikan guru di uji secara individual melalui game
akademik. Nilai yang mereka peroleh dari game ini akan menentukan skor
kelompok mereka masing-masing. (Huda, 2011 : 117)
e.
Game
dalam TGT bisa berupa pertanyaan-pertanyaan yang di tulis pada kartu-kartu yang
diberi angka. Tiap siswa misalnya akan mengambil sebuah kartu yang diberi angka
tadi dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut.
f.
TGT
harus memungkinkan semua siswa dari semua tingkat kemampuan (kepandaian) untuk
menyumbangkan poin bagi kelompoknya. Prinsip dari TGT ini soal sulit untuk anak
pintar, dan soal yang lebih mudah untuk anak yang kurang pintar. Hal ini
dimaksudkan agar semua anak mempunyai kemungkinan memberi skor bagi
kelompoknya. (Rusman, 2014 : 224).
2.
Langkah-langkah
pelaksanaan tipe-tipe pembelajaran kooperatif Make a Match (MAM):
a.
Guru
menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/topic yang cocok untuk
sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu
jawaban).
b.
Setiap
siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang di
pegang.
c.
Siswa
mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu
soal/kartu jawaban). (Rusman, 2014 : 223-224). Misalnya, pemegang kartu yang
bertuliskan PERSEBAYA berpasangan dengan pemegang kartu SURABAYA, atau
penmegang kartu yang berisikan nama SBY berpasangan dengan pemegang kartu
PRESIDEN RI. (Huda, 2011 : 135).
d.
Siswa
yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu di beri poin.
e.
Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar
tiap siswa mendapatkan kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
f.
Kesimpulan.
(Rusman, 2014 : 223-224)
3.
Langkah-langkah
pelaksanaan tipe-tipe pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) :
a.
Siswa
di bagi dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4 atau 5 siswa
b.
Guru
memilih topic-topik tertentu dengan permasalahan-permasalahan yang dapat di
kembangkan dari topic-topik tersebut.
c.
Setelah
topic beserta permasalahan-permasalahannya di sepakati, siswa dan guru menentukan
metode penelitian metode penelitian yang dikembangkan untuk memecahkan masalah.
d.
Setiap
kelompok bekerja berdasarkan metode investigasi yang telah dirumuskan.
Aktifitas tersebut merupakan kegiatan sistemik keilmuan mulai dari mengumpulkan
data, analisis data, sintesis, hingga menarik kesimpulan.
e.
Selanjutnya
adalah presentasi hasil oleh masing-masing kelompok. Pada tahap ini diharapkan
terjadi intersubjektif dan objektifikasi pengetahuan yang telah di bangun oleh
suatu kelompok.
f.
Berbagai
perspektif diharapkan dapat dikembangkan oleh seluruh kelas atas hasil yang di
presentasikan oleh suatu kelompok.
g.
Melakukan
evaluasi, karena evaluasi dapat memasukkan assesmen individual atau kelompok.
(Suprijono, 2009 : 93).
4.
Langkah-langkah
pelaksanaan tipe-tipe pembelajaran kooperatif Numbered Head Together
(NHT) :
a.
Guru
membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Jumlah kelompok sebaiknya
mempertimbangkan jumlah konsep yang di pelajari. Jika jumlah peserta didik
dalam satu kelas terdiri dari 40 orang dan terbagi menjadi 5 konsep yang di
pelajari, maka tiap kelompok terdiri dari 8 orang. Setiap orang dalam tiap-tiap
kelompok di beri nomor 1 sampai 8.
b.
Setelah
kelompok terbentuk, guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus di jawab
oleh tiap-tiap kelompok .
c.
Berikan
kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan jawaban. Tiap-tiap
kelompok berdiskusi memikirkan jawaban atas pertanyaan dari guru.
d.
Yang
memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok. Mereka di beri kesempatan
memberikan jawaban atas pertanyaan yang di terimanya dari guru. Hal ini
dilakukan terus hingga semua siswa dengan nomor yang sama dari masing-masing
kelompok mendapat giliran memaparkan jawaban atas pertanyaan guru.
e.
Berdasarkan
jawaban-jawaban itu, guru dapat mengembangkan diskusi lebih mendalam, sehingga
siswa dapat menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh.
(Suprijono, 2009 : 92).
5.
Langkah-langkah
pelaksanaan tipe-tipe pembelajaran kooperatif Think Pair and Share (TPS)
:
a.
Seperti
namanya "Thinking", pembelajaran ini diawali dengan guru
mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran untuk difikirkan
oleh siswa. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawabannya.
b.
Selanjutnya
"Pairing", pada tahap ini guru meminta siswa-siswa
berpasangan. Guru memberi kesempatan kepada pasangan-pasangan itu untuk
berdiskusi.
c.
Hasil
diskusi intersubjektif di tiap-tiap pasangan, hasilnya di bicarakan dengan
pasangan diseluruh kelas. Tahap ini dikenal dengan "Sharing".
d.
Dalam
kegiatan ini di harapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pada
pengonstruksian pengetahuan secara integrative sehingga siswa dapat menemukan
struktur dari pengetahuan yang di pelajarinya. (Suprijono, 2009 : 91)
6.
Langkah-langkah
pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Cooperative
Integrated Reading and Composition (CIRC) :
a.
Membentuk
kelompok yang anggotanya 4 orang siswa secara heterogen.
b.
Guru
memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran.
c.
Siswa
bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan
terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas.
d.
Mempresentasikan/membacakan
hasil kelompok.
e.
Guru
dan siswa membuat kesimpulan bersama.
f.
Penutup.
(Suprijono, 2009 : 130-131)
Langkah-langkah lain dalam pelaksanaan pembelajaran koperatif tipe
CIRC :
a.
Guru membagi peserta didik menjadi dua kelompok
untuk berpasangan
b.
Guru membagikan wacana/materi kepada tiap
kelompok untuk dibaca dan membuat ringkasan
c.
Guru menetapkan kelompok yang berperan sebagai
penyaji dan kelompok yang berperan sebagai pendengar
d.
Kelompok penyaji membacakan ringkasan bacaan
selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasan. Sementara
itu, kelompok pendengar: (a) menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang
kurang lengkap; (b) membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan
materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
e.
Kelompok bertukar peran yaitu kelompok yang
semula sebagai penyaji menjadi pendengar dan kelompok pendengar menjadi
penyaji.
f.
Menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama. (http://model
pembelajaranku.blogspot.co.id/2014/12/model-pembelajaran-cooperative.html,
diakses 15 Juli 2016).
7.
Langkah-langkah
pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Talking Stick (TS) :
a.
Guru
memberi penjelasan mengenai materi pokok yang akan di pelajari.
b.
Siswa
diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi tersebut. Berikan waktu yang
cukup untuk kegiatan ini.
c.
Selanjutnya
guru meminta kepada siswa menutup bukunya.
d.
Guru
mengambil tongkat (stik) yang telah di persiapkan sebelumnya. Tongkat tersebut
di berikan kepada salah satu siswa.
e.
Siswa
yang menerima tongkat tersebut diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru begitu
seterusnya. Ketika tongkat (stik) bergulir dari siswa ke siswa lainnya
sebaiknya di iringi music.
f.
Terakhir,
guru memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan refleksi terhadap
materi yang telah di pelajarinya. Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban
yang diberikan siswa, selanjutnya bersama siswa merumuskan kesimpulan.
(Suprijono, 2009 : 110)
8.
Langkah-langkah
pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Explicit Intruction (EI) :
a.
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa,
b.
Mendemontrasikan pengeatahuan dan keterampilan,
c.
Membimbing pelatihan,
d.
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik,
e.
Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan. (Suprijono, 2009 : 110)
Menurut Kardi dan Nur (dalam Trianto, 2010:43) sintaks model
pembelajaran Explicit Instruction disajikan dalam lima tahap seperti
tampak pada table berikut:
Fase
|
Peran Guru
|
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
|
Guru menjelaskan TPK, informasi latar
belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.
|
Fase 2
Medemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
|
Guru mendemontrasikan keterampilan dengan
benar atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
|
Fase 3
Membimbing pelatihan
|
Guru merencanakan dan memberi bimbingan
pelatihan awal
|
Fase 4
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
|
Mencek apakah siswa telah berhasil melakukan
tugas dengan baik, memberi umpan balik.
|
Fase 5
Memberikan kesempatan untuk pelatihan
lanjutan dan penerapan
|
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan
pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi
lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.
|
9.
Langkah-langkah
pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Examples Non-Examples (ENE) :
a.
Guru
mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b.
Guru
menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP.
c.
Guru
memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memperhatikan/menganalisa gambar.
d.
Melalui
diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut
dicatat pada kertas.
e.
Tiap
kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
f.
Mulai
dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan
yang ingin dicapai.
g.
Kesimpulan
(Suprijono, 2009 : 125).
10.
Langkah-langkah
pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Picture and Picture (PAP)
a.
Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b.
Guru
menyajikan materi sebagai pengantar pembelajaran
c.
Guru
menunjukkan gambar atau memperlihatkan gambar yang berhubungan dengan
materi
d.
Guru
menunjukkan gambar atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau
mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan
yang logis.
e.
Guru
menanyakan alas an atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
f.
Dari
alas an atau urutan gambar tersebut, guru memulai untuk menanamkan konsep atau
materi sesuai dengan kompetensi yang ingin di capai.
g.
Kesimpulan.
(Suprijono, 2009 : 126).
11.
Cooperative
Script adalah model belajar dimana siswa bekerja secara berpasangan dan
bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang
dipelajari. Adapun langkah-langkah pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Cooperative
Script (CS) :
a.
Guru membagi siswa untuk berpasangan
b.
Guru membagi wacana atau materi kepada tiap
siswa untuk dibaca dan dibuat ringkasannya.
c.
Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama
berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
d.
Pembicara membacakan ringkasannnya selengkap
mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok kedalam ringkasannya. Sementara pendengar :
·
Menyimak/mengoreksi/menunjukkan
ide-ide pokok yang kurang lengkap
·
Membantu
mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan dengan materi sebelumnya
atau dengan materi lainnya
e.
Bertukar
peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya.
Serta lakukan kembali kegiatan seperti
diatas.
f.
Guru
dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi pelajaran.
g.
Penutup.
(Suprijono, 2009 : 126-127).
12.
Langkah-langkah
pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Concept Sentence (CS)
a.
Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
b.
Guru menyampaikan materi secukupnya.
c.
Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4
orang secara heterogen.
d.
Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai
materi yang disajikan.
e.
Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat
dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat.
f.
Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali
secara pleno yang dipandu oleh guru.
g.
Kesimpulan.
(Suprijono, 2009 : 132)
13.
Langkah-langkah
pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Change of Pairs (CP) :
a.
Setiap
siswa membentuk pasangan-pasangan (bisa di tunjuk langsung oleh guru atau siswa
sendiri yang mencari pasangannya sebagai teknik mencari pasangan (change of
pairs)
b.
Guru
memberikan tugas untuk dikerjakan oleh setiap pasangan siswa.
c.
Setelah
selesai, setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
d.
Kedua
pasangan tersebut bertukar pasangan. Masing-masing pasangan yang baru ini
kemudian saling berdiskusi dan menshare jawaban mereka.
e.
Hasil
diskusi yang baru didapat dari Bertukar Pasangan ini kemudian
didiskusikan kembali oleh pasangan semula. (Huda, 2011 : 136).
14.
Model pembelajaran Mind Mapping sangat baik
digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban. Langkah-langkah pelaksanaan tipe pembelajaran kooperatif Mind
Mapping (MM) :
a.
Pilihlah
topik untuk pemetaan pikiran. Beberapa kemungkinan mencakup:
· Problem atau isu tentang ide-ide tindakan yang anda inginkan untuk
menciptakan ide-ide aksi.
· Konsep atau kecakapan yang baru saja anda ajarkan.
· Penelitian yang harus direncanakan oleh siswa.
a.
Konstruksikan bagi kelas peta pikiran yang
sederhana yang menggunakan warna, khayalan, atau symbol. Satu contoh berupa
berjalan berjalan ke toko grosir dimana seseorang belanja. Dari peta fikiran
yang mengkategorisasikan barang-barang yang di butuhkan menurut toko dimana
semuanya di temukan (misalnya hasil bumi dan makanan, buatlah dalam peta
pikiran anda mendorong seluruh pikiran otak (versus pikiran otak kanan dan otak
kiri). Ajaklah peserta didik untuk menceritakan contoh-contoh sederhana dari
kehidupan sehari-hari yang dapat mereka petakan.
b.
Berikan kertas, pena, dan sumber-sumber yang
lain yang anda fikir akan membantu peserta didik membuat peta pikiran yang
berwarna dan indah. Berilah peserta didik tugas memetakan pikiran. Tunjukkan
bahwa mereka memulai peta mereka dengan membuat gambar yang menggambarkan topic
atau ide utama. Kemudian, berilah mereka semangat untuk membagi-bagi
seluruhnyake dalam komponen-komponen yang lebih kecil dan menggambarkan
komponen-komponen ini hingga batas luar peta (dengan menggunakan warna dan
grafik). Doronglah mereka untuk menghadirkan setiap ide secara bergambar,
dengan menggunakan sedikit mungkin kata-kata. Dengan mengikuti ini, mereka
dapat mengelaborasi letupan secara detil ke dalam fikiran mereka.
c.
Berikanlah waktu yang banyak bagi peserta didik
untuk mengembangkan peta pikiran mereka. Doronglah mereka untuk melihat karya
orang lain untuk menstimulasi ide-ide.
d.
Perintahkan kepada peserta didik untuk saling
membagi peta pikirannya. Lakukan diskusi tentang nilai cara kreatif untuk
menggambarkan ide-ide. (Silberman, 2005:188-189).